Persiapan Kandang
Sebelum
sepasang pleci dijodohkan, kita harus menyiapkan kandang breeding dengan
kondisi yang sesuai dengan habitat burung pleci tersebut. Bahan kandang bisa
menggunakan kawat kasa, kayu, tembok atau paduan dari ketiganya. Dinding samping dan belakang berupa tembok dan
depan berupa kawat kasa sehingga kondisi dalam kandang bisa dilihat dari luar.
Sementara atapnya terbuat dari asbes. Pintu keluar masuk diletakkkan di sisi
depan atau menempel pada dinding kawat kasa. Sedang dasar kandang tetap berupa
tanah agar kondisi kandang bersifat alami. Kandang breeding tersebut dibuat
dengan ukuran 1 m X 2 m dan tinggi 2 m.
Usahakan
diberi tanaman dalam pot agar kelihatan
alami sehingga pleci akan merasa nyaman berada di dalamnya dan seakan berada di
alam tebuka. Tanaman itu diupayakan penuh percabangan dan berdaun rimbun. Dalam
kandang juga harus disediakan tempat mandi seperti bak kecil yang selalu diisi
air sepanjang waktu, mengingat pleci memang suka mandi. Bak ini cukup
diletakkan di alas kandang.
Kotak
tempat sarang juga disediakan dan diletakkan di salah satu sudut atas kandang.
Kotak dibikin dari triplek dengan ukuran 40 cm x 30 cm dan tinggi 30 cm. Pada
kotak tersebut diberi lubang untuk keluar masuk pleci. Di bagian dasar kandang
perlu disediakan daun pinus kering sebagai bahan sarang. Nanti kalau pleci
betina tersebut sudah mendekati masa bertelur akan mengambili daun-daun kering
tersebut untuk dibikin sarang dalam kotak. Di dalam kandang breeding juga perlu
disediakan beberapa cepuk untuk tempat pakan.
Penjodohan Pleci
Pleci
jantan dan betina tidak langsung dimasukkan ke dalam kandang breeding untuk
menjodohkannya. memulainya dengan mengenalkan dua induk pleci tersebut dalam
sangkar tersendiri. “ Awalnya pleci jantan dan betina dimasukkan ke dalam
sangkar senndiri-sendiri. Kemudian kedua sangkar itu dekatkan agar kedua
burung di dalamnya saling mengenal dan terpikat. Kedua sangkar tersebut
dibiarkan berdekatan (merapat) hingga seminggu lamanya. Rentang waktu dua
minggu itu, pleci jantan dan betina mengalami puncak birahi. “ Terhitung
setelah 1 minggu itu, pleci jantan dan betina dimasukkan ke dalam kandang
breeding secara bersama-sama.
Mengingat
keduanya sudah mengenal dan mengalami masa birahi, maka langsung berdekatan hingga melangsungkan
perkawinan secara alami. Kalau sudah demikian, pleci sudah dipastikan berjodoh
dan siap-siap memasuki masa bertelur.
Masa
bertelur,
Pleci
jantan dan betina mulai sibuk membuat sarangnya. Daun-daun pinus yang disiapkan
di dasar kandang diangkut ke dalam kotak untuk kemudian dibuat sarang.
Berikutnya pleci betina bertelur dalam sarang tersebut. Dalam setiap
perkawinan, pleci betina bertelur sebanyak 3-4 butir. Telur-telur itu kemudian
dierami selama 12-14 hari. Terhitung waktu demikian, telur-telur tersebut akan
menetas. Setelah menetas, pleci akan memberikan makanan pada anak-anaknya
berupa ulat kecil, jangkrik kecil dan
lain-lain. Sebab itu, dalam wadah pakan harus selalu disediakan pakan yang
sudah ditentukan karena selain untuk dimakan sendiri oleh sang induk, juga
untuk menyuapi anak-anaknya.
Usahakan
induk jangan berlama-lama mengasuh anak-anaknya. Anakan
umur 6-10 hari didekapan induknya, sudah dipisah seraya dipindah ke sangkar
tersendiri. Hal ini dimaksudkan agar induk bisa melakukan perkawinan lagi
seraya berproduksi. Sementara anak-anaknya diasuh sendiri dan diberi pakan dengan cara
dilolohkan.
No comments:
Post a Comment