Dalam rawatan aneka macam jenis burung berkicau. Apabila pemilihan cucak ijo pada waktu masih bakalan sudah tepat,
begitupun rawatan atau setelan hariannya telah diberjalankan dengan
baik, benar, teratur, konsisten, teratur, dan sesuai dengan karakternya,
niscaya ia akan lekas gacor dengan suara yang lantang dan bervariasi.
Akan tetapi kalau pemilihan burung yang masih bahan kurang tepat
misalkan kondisinya masih ganas atau belum jinak, maka tindakan pertama
yang bisa dilakukan adalah dengan menjinakkan-nya. Burung bakalan yang
ganas atau belum jinak sendiri, biasanya adalah burung yang merupakan
hasil tangkapan hutan. Oleh karena itu rawatan cucak ijo supaya gacor
dengan metode menjinakkan-nya, yang mana merupakan hasil dari tangkapan
hutan, adalah pilihan yang tepat.
Sehubungan dengan cucak ijo hasil tangkapan hutan sebagaimana yang telah dikatakan seperti di atas, dimana
bahwa menjinakkan-nya adalah upaya yang paling tepat, bisa dikatakan
begitu bukan tanpa sebab. Pasalnya apabila burung belum jinak otomatis
akan lebih sulit untuk diberi pemasteran, karena ia bisa jadi kurang
fokus pada masteran dan hanya justru cenderung gelabakan kesana kemari
lantaran sifatnya yang masih liar. Itulah sebabnya burung yang masih
ganas, ada baiknya jika dijinakkan terlebih dahulu supaya lebih mudah
dimasteri. Terlepas dari itu, cara perawatan cucak ijo
gacor , cukup berbeda dengan cucak yang kondisinya sudah jinak. Dimana
kita hanya perlu memberikan pakan yang tepat, pemilihan sangkar yang
sesuai serta selalu menjaga kebersihannya, pemandian teratur, dan
pemasteran.
Pemilihan Pakan Cucak Ijo yang Tetap
Cara merawat cucak ijo supaya ngentrok
yang paling berpengaruh adalah pada ketepatan pemberian pakan. Dengan
kata lain, semakin bagus pakan yang diberikan maka makin besar pula
peluang burung untuk rajin gacor. Disamping itu, makanan cucak ijo saat
berada di alam bebas pada umumnya hanya berupa buah-buahan segar dan EF.
Untuk buahan segar seperti pisang dan pepaya misalnya. Sedangkan untuk
EF meliputi serangga seperti jangkrik dan belalang, serta berbagai jenis
ulat terutama ulat bambu. Namun untuk burung cucak ijo yang dipelihara,
tentunya berbeda dengan saat dimana ia berada di alam bebas.
Cucak ijo ketika berada di alam bebas
pastinya akan leluasa berterbangan kesana kemari. Berbeda dengan burung
yang berada di dalam sangkar, yang hanya bisa berdiam diri dan merasa
kurang leluasa, sehingga sangat memungkinkan kalau bisa membuatnya lebih
rentan stres. Dan untuk penanganan burung peliharaan yang mudah stres,
saat ini telah banyak voer yang mengandung bahan-bahan tertentu yang
mana bisa mengurangi dan mencegah terjadinya stres. Jadi supaya cucak
ijo yang dipelihara tidak rentan terhadap stres, maka tidak ada salahnya
jika ia rutin diberi voer anti stres.
Sangkar, Tangkringan, dan Tempat Mandi Burung
Pemilihan sangkar, penempatan atau pola
tangkringan, ditambah wadah mandi burung, ternyata juga tergolong
sebagai salah satu cara perawatan cucak ijo bakalan atau dewasa.
Disamping itu, karena burung yang memiliki nama latin Chloropsis
sonnerati ini merupakan pengicau yang aktif bergerak, maka sangat
dianjurkan untuk tidak memberikan sangkar yang berukuran terlalu kecil.
Selain itu, karena ia juga termasuk
burung yang aktif maka ada baiknya jika di dalam sangkar disediakan 2
tangkringan yang polanya sejajar. Tujuannya agar burung bisa leluasa
bergerak sehingga membuatnya lebih sehat. Terakhir, burung dari genus
Chloropsis ini sebenarnya cukup gemar mandi sendiri. Oleh sebab itu,
sangat baik jika menyediakan wadah mandi burung pada bagian dalam
sangkar.
Pemandian yang Teratur
Untuk memandikan burung, pemilik bisa
menyesuaikan karakternya. Kalau ia lebih suka mandi sendiri, maka bisa
hanya dengan memberikan wadah mandi di dalam sangkarnya atau juga bisa
memandikannya dengan cara memasukkan pada keramba mandi. Namun apabila
cucak ijo enggan untuk mandi sendiri, maka pemandian bisa dilakukan
dengan cara semprot menggunakan sprayer. Dan untuk waktu pemandian
burung sendiri bisa diterapkan dua kali sehari yaitu di pagi da sore
hari.
Untuk pagi hari, pemandian bisa dimulai
pada pukul 08.00 dan kemudian burung lekas dijemur. Sedangkan sore hari,
agar burung tidak kedinginan maka tepatnya dilakukan jam 15.00 dan
usahakan jangan memandikannya sampai basah kuyup. Namun apabila memasuki
musim penghujan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka
memandikan burung bisa dilakukan hanya satu kali dalam sehari, yaitu di
pagi hari.
Kebersihan Sangkar
Cara merawat cucak ijo dengan selalu
menjaga kebersihan sangkar, juga betujuan agar dapat menjaga
kesehatannya. Mengkondisikan sangkar untuk selalu bersih, dipercaya
bahwa mampu membuat burung merasa lebih nyaman. Dan apabila burung lebih
nyaman, maka cukup memungkinkan kalau nantinya ia menjadi lebih fokus
dalam merekam suara isian saat proses pemasteran berlangsung.
Membersihkan sangkar burung amat baiknya jika dilakukan setiap pagi dan
sore hari. Disamping itu, biasanya wadah minum burung juga sering kotor
atau tumbuh lumut, sehingga harus selalu dibersihkan agar burung
terhindar dari ancaman bakteri jahat saat minum.
Memaster Cucak Ijo
Pemasteran termasuk perawatan cucak ijo gacor paling dianjurkan, yang mana telah marak diterapkan oleh para
kicau mania dan sudah banyak menuaikan hasil yang positif. Perawatan ini
bisa langsung menggunakan cucak ijo yang sudah jadi atau menggunakan
audio mp3 suara cucak ijo.
Untuk waktu memaster sendiri bisa dilaksanakan di pagi, siang, sore,
atau bahkan malam hari. Semakin rutin memberikan pemasteran, maka
kemungkinan burung untuk gacor ngentrok makin besar pula.
Supaya burung tetap nyaman saat dimaster
sehingga lebih mampu fokus dalam merekam suara isian yang diberikan,
ada baiknya jika ia dimandikan dan dibersihkan kandangnya terlebih
dahulu. Namun kalau pemasteran sudah rutin diterapkan dengan waktu yang
lama, tetapi ia belum mau gacor juga, maka bisa mencoba memberikan
terapi atau memancing bunyinya menggunakan suara cucak ijo betina
Sehubungan dengan cucak ijo hasil
tangkapan hutan sebagaimana yang telah dikatakan seperti di atas, dimana
bahwa menjinakkan-nya adalah upaya yang paling tepat, bisa dikatakan
begitu bukan tanpa sebab. Pasalnya apabila burung belum jinak otomatis
akan lebih sulit untuk diberi pemasteran, karena ia bisa jadi kurang
fokus pada masteran dan hanya justru cenderung gelabakan kesana kemari
lantaran sifatnya yang masih liar. Itulah sebabnya burung yang masih
ganas, ada baiknya jika dijinakkan terlebih dahulu supaya lebih mudah
dimasteri. Terlepas dari itu, cara perawatan cucak ijo
gacor , cukup berbeda dengan cucak yang kondisinya sudah jinak. Dimana
kita hanya perlu memberikan pakan yang tepat, pemilihan sangkar yang
sesuai serta selalu menjaga kebersihannya, pemandian teratur, dan
pemasteran.
Cara merawat cucak ijo supaya ngentrok
yang paling berpengaruh adalah pada ketepatan pemberian pakan. Dengan
kata lain, semakin bagus pakan yang diberikan maka makin besar pula
peluang burung untuk rajin gacor. Disamping itu, makanan cucak ijo saat
berada di alam bebas pada umumnya hanya berupa buah-buahan segar dan EF.
Untuk buahan segar seperti pisang dan pepaya misalnya. Sedangkan untuk
EF meliputi serangga seperti jangkrik dan belalang, serta berbagai jenis
ulat terutama ulat bambu. Namun untuk burung cucak ijo yang dipelihara,
tentunya berbeda dengan saat dimana ia berada di alam bebas.
Cucak ijo ketika berada di alam bebas
pastinya akan leluasa berterbangan kesana kemari. Berbeda dengan burung
yang berada di dalam sangkar, yang hanya bisa berdiam diri dan merasa
kurang leluasa, sehingga sangat memungkinkan kalau bisa membuatnya lebih
rentan stres. Dan untuk penanganan burung peliharaan yang mudah stres,
saat ini telah banyak voer yang mengandung bahan-bahan tertentu yang
mana bisa mengurangi dan mencegah terjadinya stres. Jadi supaya cucak
ijo yang dipelihara tidak rentan terhadap stres, maka tidak ada salahnya
jika ia rutin diberi voer anti stres.
Sangkar, Tangkringan, dan Tempat Mandi Burung
Pemilihan sangkar, penempatan atau pola
tangkringan, ditambah wadah mandi burung, ternyata juga tergolong
sebagai salah satu cara perawatan cucak ijo bakalan atau dewasa.
Disamping itu, karena burung yang memiliki nama latin Chloropsis
sonnerati ini merupakan pengicau yang aktif bergerak, maka sangat
dianjurkan untuk tidak memberikan sangkar yang berukuran terlalu kecil.
Selain itu, karena ia juga termasuk
burung yang aktif maka ada baiknya jika di dalam sangkar disediakan 2
tangkringan yang polanya sejajar. Tujuannya agar burung bisa leluasa
bergerak sehingga membuatnya lebih sehat. Terakhir, burung dari genus
Chloropsis ini sebenarnya cukup gemar mandi sendiri. Oleh sebab itu,
sangat baik jika menyediakan wadah mandi burung pada bagian dalam
sangkar.
Pemandian yang Teratur
Untuk memandikan burung, pemilik bisa
menyesuaikan karakternya. Kalau ia lebih suka mandi sendiri, maka bisa
hanya dengan memberikan wadah mandi di dalam sangkarnya atau juga bisa
memandikannya dengan cara memasukkan pada keramba mandi. Namun apabila
cucak ijo enggan untuk mandi sendiri, maka pemandian bisa dilakukan
dengan cara semprot menggunakan sprayer. Dan untuk waktu pemandian
burung sendiri bisa diterapkan dua kali sehari yaitu di pagi da sore
hari.
Untuk pagi hari, pemandian bisa dimulai
pada pukul 08.00 dan kemudian burung lekas dijemur. Sedangkan sore hari,
agar burung tidak kedinginan maka tepatnya dilakukan jam 15.00 dan
usahakan jangan memandikannya sampai basah kuyup. Namun apabila memasuki
musim penghujan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka
memandikan burung bisa dilakukan hanya satu kali dalam sehari, yaitu di
pagi hari.
Kebersihan Sangkar
Cara merawat cucak ijo dengan selalu
menjaga kebersihan sangkar, juga betujuan agar dapat menjaga
kesehatannya. Mengkondisikan sangkar untuk selalu bersih, dipercaya
bahwa mampu membuat burung merasa lebih nyaman. Dan apabila burung lebih
nyaman, maka cukup memungkinkan kalau nantinya ia menjadi lebih fokus
dalam merekam suara isian saat proses pemasteran berlangsung.
Membersihkan sangkar burung amat baiknya jika dilakukan setiap pagi dan
sore hari. Disamping itu, biasanya wadah minum burung juga sering kotor
atau tumbuh lumut, sehingga harus selalu dibersihkan agar burung
terhindar dari ancaman bakteri jahat saat minum.
Memaster Cucak Ijo
Pemasteran termasuk perawatan cucak ijo
gacor paling dianjurkan, yang mana telah marak diterapkan oleh para
kicau mania dan sudah banyak menuaikan hasil yang positif. Perawatan ini
bisa langsung menggunakan cucak ijo yang sudah jadi atau menggunakan
audio mp3 suara cucak ijo.
Untuk waktu memaster sendiri bisa dilaksanakan di pagi, siang, sore,
atau bahkan malam hari. Semakin rutin memberikan pemasteran, maka
kemungkinan burung untuk gacor ngentrok makin besar pula.
Supaya burung tetap nyaman saat dimaster
sehingga lebih mampu fokus dalam merekam suara isian yang diberikan,
ada baiknya jika ia dimandikan dan dibersihkan kandangnya terlebih
dahulu. Namun kalau pemasteran sudah rutin diterapkan dengan waktu yang
lama, tetapi ia belum mau gacor juga, maka bisa mencoba memberikan
terapi atau memancing bunyinya menggunakan suara cucak ijo betina.
terimakasih.. semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment