Menjinakkan
juga termasuk perawatan kacer paling awal. Pemandian tidak dilaksanakan seperti
biasanya. Kalau pada umumnya pemandian dilakukan tidak secara basah kuyup,
namun kali ini memandikan dilakukan hingga basah kuyup. Proses memandikan bisa
dilakukan dengan disemprot menggunakan sprayer ataupun lewat keramba mandi. Dan
pada saat kondisi basah kuyup burung akan mudah lapar. Di saat itulah pemilik
bisa melakukan pendekatan dengan memberikan voer atau EF agar burung semakin
terbiasa dengan keberadaan pemilik.
Semakin sering metode sedemikian diterapkan, maka makin bergantung pula ia pada pemiliknya. Tanpa disadari lama-kelamaan kacer akan menjadi lebih jinak. Namun perlu diketahui bahwa EF atau voer sebaiknya segera diberikan sebelum burung merasa terlalu kelaparan. Terlepas dari itu, selain dengan memberikan pakan dikala burung sedang dalam kondisi lapar, menjinakkan juga bisa dengan siklus penggantangan. Tindakan yang pertama adalah dengan menggantang burung pada ketinggian di tempat yang ramai atau padat aktivitas manusia.
Setelah itu, tepat pada minggu kedua, ketinggian gantangan sedikit diturunkan. Lepas dari dua minggu kemudian, atau lebih tepatnya memasuki minggu ke tiga, burung digantang dengan ketinggian yang normal seperti pada umumnya. Penggantangan dapat ditempatkan di teras rumah, halaman depan pertokoan, bawah pohon rindang, atau wilayah-wilayah ramai lainnya. Tujuan dari penggantangan ini sendiri yaitu supaya burung bisa terbiasa dengan kehadiran manusia, khususnya selain pemilik daripada burung itu sendiri.
Menjinakkan kacer yang terakhir adalah
dengan pengaturan pemberian pakan EF. Tindakan yang pertama yaitu dengan mengosongkan
wadah pakan di saat burung dikerodong pada malam hari. Tepat di pagi harinya,
otomatis burung akan merasa lapar. Pada saat ia kelaparan, inilah waktu yang
tepat untuk menyuapi EF seperti jankgkrik, yang mana dilakukan dengan
memanfaatkan sebatang lidi. Lakukan kebiasaan tersebut secara rutin, dan terus
kurangi atau potong lidi hingga ukurannya menjadi lebih pendek.
Jika
lidi semakin pendek atau sekiranya sudah tidak mungkin untuk dipotong lagi,
maka jangkrik bisa diberikan dengan tangan kosong. Namun biasanya burung tidak
langsung mau disuapi dengan tangan. Kalau sampai seperti itu, upaya yang bisa
dilakukan adalah mengulang kembali penyuapan melalui lidi. Menyuapi burung
dengan lidi terus dilakukan hingga burung benar-benar mau disuapi dengan tangan
kosong. Di saat burung sudah mau diberi EF berupa jangkrik menggunakan tangan,
maka lambat laun ia akan terbiasa dan jinak pada pemiliknya. Setelah jinak,
perawatan kacer selanjutnya ialah tahap makanan.
No comments:
Post a Comment