Jeruk nipis adalah salah satu jenis buah yang menyimpan
banyak kegunaan bagi manusia. Jeruk yang berkulit halus dan berwarna hijau
hingga kuning ini tidak hanya bisa digunakan sebagai bahan pembuatan makanan
dan minuman, tetapi juga dapat menjadi obat beberapa penyakit. Menilik
kegunaannya, tak heran jika banyak orang yang tertarik untuk mempelajari teknik
budidaya jeruk nipis. Pada kenyataannya, cara budidaya jeruk nipis tergolong
mudah untuk dipraktekkan.
Budidaya
Meskipun cara tanam jeruk nipis tidaklah sulit, tidak
berarti bahwa tanaman ini bisa tumbuh baik dengan asal menanam. Tetap ada
sejumlah tips dan trik yang harus dijalankan agar jeruk nipis bisa menghasilkan
buah yang baik sesuai keinginan. Jeruk nipis, sama seperti kebanyakan jenis
jeruk lainnya, bisa ditanam di dataran tinggi maupun rendah. Syarat utama yang
harus dipenuhi tentu terkait suhu yang cukup bersahabat (tidak terlalu panas
atau dingin) dan tanah dengan kandungan air yang cukup. Media tanam pun beragam;
penanaman bisa dilakukan di tanah (kebun atau tegalan sawah), atau di pot.
Berikut teknik menanam jeruk nipis yang mudah untuk dicoba
di rumah:
Siapkan bibit jeruk nipis yang bisa didapatkan di penjual
bibit; bagi yang ingin memiliki bibit sendiri, praktekkan cara pembibitan
vegetatif yang lebih umum dipakai untuk mengembangbiakkan jeruk nipis.
Galilah lubang 1x1 m dengan kedalaman sekitar satu meter di
tanah (kebun) untuk menanam bibit; jarak tanam yang disarankan adalah tiga
hingga empat meter antara satu pohon dengan lainnya, biarkan lubang tersebut terbuka sepanjang 1 sampai 2 pekan
untuk mengeliminasi unsur hara, setelah 1 atau 2 minggu, masukkan pasir sedalam 10-20
centimeter untuk mempercepat perkembangan akar nantinya,
Masukkan tanah yang telah dicampur dengan pupuk,selingi
dengan jerami untuk memudahkan tumbuhnya akar, cara menanam yang baik adalah dengan memasukkan bibit jeruk
nipis setelah memotong sedikit akar tunggal, tutup dengan tanah. Tumpukan tanah
ini hendaknya lebih tinggi dari batas galian (permukaan tanah), siramlah tanaman dengan air secukupnya, buatlah saluran air atau parit di sekeliling pohon, dengan
jarak kira-kira satu meter, untuk pengairan lebih lanjut.
Perawatan
Setelah proses penanaman selesai, upaya berikutnya adalah
perawatan; bagaimana memelihara tumbuhan agar berkembang dengan baik hingga
menghasilkan buah yang baik pula. Usaha perawatan ini mencakup pengairan,
pemupukan, perawatan ranting pohon, dan pemotongan ranting. Kesemuanya harus
dilakukan secara rutin dan teratur. Penyiraman untuk bibit yang baru ditanam
hendaknya dilakukan dua kali sehari. Jika tanaman sudah beranjak tumbuh,
penyiraman dapat dilakukan dua atau tiga hari sekali. Yang perlu dicatat adalah penyiraman
dilakukan pada tanah sekitar pohon, bukan pada batang pohonnya.
Pemupukan, waktu pertama yang paling tepat adalah
ketika tanaman berusia lebih dari lima bulan. Periode pemupukan berikutnya bisa
dilakukan sekali dalam 3-4 bulan. Pupuk yang bisa digunakan antara lain TSP,
KCL, dan urea; pupuk kandang atau kompos pun bisa menjadi alternatif. Setelah
pemupukan, perawatan penting lainnya adalah terhadap ranting dan batang pohon
jeruk nipis. Pastikan batang bagian bawah bersih dari serangga, virus, dan
pengganggu lainnya. Ini berfungsi untuk menghindarkan tanaman jeruk dari
penyakit yang berakibat matinya pohon. Sedangkan untuk ranting pohon, hendaknya
dilakukan pemotongan ranting yang tidak produktif secara berkala, ketika
diperlukan.
No comments:
Post a Comment