Aglaonema
merupakan tanaman dari family Araceae. Genus Aglaonema terdiri dari
sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan
tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan
kelembaban tinggi. Kini berbagai macam aglaonema hybrida telah
dikembangkan, memiliki penampilan tanaman yang sangat menarik. Hybrida
dari bermacam warna, bentuk, ukuran daun sehingga jauh berbeda dari
spesies alami.
Aglaonema merupakan tanaman hias khas Asia Tenggara. Aglaonema berasal dari bahasa Yunani, aglos yang berarti sinar dan nema yang berarti benang. Secara harfiah Aglaonema berarti benang yang bersinar.
Aglaonema merupakan tanaman hias khas Asia Tenggara. Aglaonema berasal dari bahasa Yunani, aglos yang berarti sinar dan nema yang berarti benang. Secara harfiah Aglaonema berarti benang yang bersinar.
Sifat dari tanaman hias aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar
matahari dan ada juga yang harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat
hidup di tempat lembab dan sebagian lagi di tempat sedikit kering,
tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan
tanaman indoor, apalagi tanaman hias aglaonema terkenal dengan motif daunnya yang indah.
Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam aglaonema,
yang tentunya dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan
kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa unsur media dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan faktor lingkungan :
- Pakis, sekam bakar, Pasir malang, humus => 1:1:1:1
- Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat => 2:1:1:1
- Pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat => 2:1:1:1
- Cocopeat, sekam bakar kompos organik => 5:3:2
- Pakis, pasir malang, kaliandra => 3:2:1
Pemupukan
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman aglaonema kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi.
Mengganti Media Tanam
Untuk menjaga agar kualitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media tanam yang baik akan membuat aglaonema tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot
Hama Dan Penyakit
Hama adalah hewan pengganggu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda diantaranya :
Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit pada umumnya lebih banyak
dibanding bakteri, berikut penyakit yang biasanya menyerang aglaonema:
- Layu fusarium, gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah warna menjadi coklat keabuan lalu tanggkainya membusuk, penyebabnya adalah media yang selalu basah sehingga media tanam ber-pH rendah, yang kondisi tersebut membuat Fusarium oxysporium leluasa berkembang.
- Layu Bakteri, ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap
- Busuk Akar, ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu, akarnya berwarna coklat kehitaman, yang disebabkan media terlalu lembab sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang
- Bercak daun, yang disebabkan oleh cendawan, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan membusuk
Baca juga :
Anthurium Jemani Kobra , Mengenal Pohon Pucuk Merah, Mengenal Pohon Puring, Mengenal Tanaman Aglaonema , Menanam Pohon Bunga Kamboja, Mawar Ratu Tanaman Bunga
No comments:
Post a Comment