Cara Berternak Jangkrik Yang Sukses

Beternak jangkrik merupakan salah satu usaha ternak yang terbilang cukup menjanjikan. Peluang usaha ternak jangkrik dewasa ini bisa dikatakan tengah naik daun. Pasalnya permintaan akan berbagai jenis jrangkrik semakin hari semakin meninggi.


Sebut saja para pecinta dan peternak burung yang setiap harinya membutuhkan jangkrik sebagai pakan dari burung yang mereka pelihara. Selain itu masih banyak lagi sektor usaha yang memerlukan banyak jangkrik untuk mendukung keberlangsungan usahanya.

Selain karena tingginya permintaan dan masih sedikitnya suplay jangkrik, peluang usaha ini juga menghasilkan profit yang menggiurkan.Untuk satu kilogram jangkrik bisa dihargai antara 40 sampai 50 ribu rupiah. Bisa dibayangkan jika peternak jangkrik bisa menghasilkan seratus kilogram setiap harinya.

Untuk mencoba beternak jangkrik tidak memperlukan modal yang tinggi. Peluang keberhasilannya juga bisa mencapai 90 %. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin melakukan budidaya atau ternak jangkrik. Salah satunya adalah lokasi.

Lokasi untuk budidaya jangkrik haruslah tenang, jauh dari kebisingan, teduh, serta mendapat sirkulasi udara yang baik. Selain itu lokasi ternak juga tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Dan yang paling penting adalah bebas dari jangkauan predator jangkrik seperti ayam.

Berikut adalah tahap-tahap budidaya jangkrik.
  • Persiapan Sarana Budidaya

Untuk memulai beternak jangkrik, tentunya harus memiliki kandang terlebih dahulu. Pembuatan kandang harus memperhatikan setting lokasi seperti yang telah disebutkan tadi. Kandang jangkrik pada umumnya berbentuk kotak dengan panjang 120 sampai 200 cm, lebar 60 sampai 100 cm, dan tinggi mencapai 30 hingga 50 cm.

Kandang bisa dibuat menggunakan bahan kayu ataupun triplek yang dibuat bertingkat. Usahakan untuk memberi kaki-kaki pada kandang untuk menghindarkan dari jangkauan semut dan pemangsa lainnya.
  • Pembibitan

Setelah kandang siap, bisa langsung dilanjutkan ke tahap pembibitan. Untuk memulai beternak, bisa membeli bibit indukan melalui peternakan. Usahakan untuk memiliki bibit yang memiliki kondisi prima, tidak cacat, dan memiliki umur antara 10 sampai 20 hari.

Saat melakukan pembibitan usahakan untuk melakukan perawatan yang ekstra mulai dari makanan hingga suhu kandang. Jangkrik sendiri memiliki sifat kanibal, oleh sebab itu jangan sampai kurang atau telat memberi makan. Bisa-bisa jangkrik saling memakan satu sama lain.

Untuk menunjang produksi telur indukan jangkrik, bisa ditambahkan beberapa makanan seperti bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, dan kuning telur bebek. Selain itu jangkrik biasa bertelur di dalam pasir. Jadi jangan lupa sediakan pasir di wadah kecil berbentuk seperti piring dan letakkan dalam kandang.
  • Perawatan

Seperti yang telah disebutkan tadi bahwa perawatan jangkrik harus sangat diperhatikan mulai dari makanan sampai dengan suhu dan kelembaban udara dalam kandang. Hal tersebut harus dilakukan untuk menjaga kesehatan dan produktifitas jangkrik itu sendiri.
  • Pemberian Pakan

Pemberikan pakan jangkrik usia 1 hingga 10 hari dari pakan ayam yang terbuat dari beras merah, kacang kedelai, dan jagung kering yang telah dihaluskan. Setelah lewat dari usia tersebut, jangkrik bisa diberi makan jagung muda dan sayur-sayuran.
  • Panen

Panen jangkrik dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Maksudnya, peternak bisa memanen jangkrik di usia yang muda jika memang pasar membutuhkan jangkrik muda, begitu juga sebaliknya. Selain jangkrik, peternak juga bisa mendapatkan keuntungan lain dari telur jangkrik yang bisa didapat. Harga jual telur jangkrik juga sama mahalnya dengan jangkrik dewasa.

No comments:

Post a Comment